Selasa, 09 Desember 2008

kiat keluar dari penderitaan

Beberapa kiat dari aku untuk semua yang membutuhkan, bagaimana kita dapat segera keluar dari penderitaan kita dan menciptakan kebahagiaan pada masa mendatang antara lain:

  1. Terimalah Penderitaan itu
    Sadarilah bahwa penderitaan itu ada dan jangan berpaling dan berlaku seolah-olah semua itu tidak ada. Penderitaan adalah penderitaan, terimalah dan janganlah melarikan diri dari kenyataan. Perinsip menerima adalah sangat penting karena dengan kita bisa menerima berarti kita tidak menyalahkan keadaan. Kita tentu masih ingat dengan prins bahwa lingkungan adalah kita. Penderitaan atau kebahagiaan adalah Kita, jadi terimalah. Jangan pernah menyalahkan siapapun atas penderitaan yang kita alami. Sadari bahwa semua itu adalah hasil perbuatan kita sendiri dan sekarang kita terima akibatnya, sama seperti kita melihat diri kita dalam cermin.
  2. Tobat
    Ini yang terpenting, kuatkan hatimu, sadarilah semua kesalahan mu. Buang ego dan kesombongan dirimu, akui semua kesalahanmu dan bertobat dari dasar hatimu. Pegang teguh kata-kata mu dan jangan mengulangi lagi kesalahan mu pada masa lalu. “Dosa sebesar apapun akan dapat terhapus” , Demikianlah kekuatan Tobat. Apalagi hanya penyakit merupakan hal yang termudah karena begitu kamu tobat dan menyadari dirimu sendiri, maka jawabannya akan kamu peroleh.
  3. Bersemangatlah
    Semangat adalah nyawamu, karena menurut penelitian kedokteran bahwa orang sakit yang semangat hidupnya tinggi akan lebih mudah sembuh dibandingkan dengan orang yang selalu mengeluh dan berputus asa. Semangat adalah obat yang mujarab dan akan menambah daya kekuatan dari obat untuk menyembuhkan penyakit yang kita derita. Hari esok masih jauh dan masih banyak hal yang terbaik yang bisa kamu lakukan dan kamu akan melihat bahwa disana, kamu berdiri dengan penuh kebanggaan bahwa kamu adalah seorang PEMENANG dalam hidupmu. Bangkit dan lawanlah penyakitmu. Aku bisa memberikan beberapa contoh mengenai kekuatan dari semangat tetapi akan sangat panjang untuk dibahas disini. Tetapi aku yakin dan percaya, kamu adalah orang kuat dan tegar serta bersemangat.

Kondisi Penuh Penderitaan Bisa Menjadi Media Sempurna untuk Menemukan Guru

Saya baik-baik saja dan sangat berharap dapat segera diinisiasi oleh Guru. Saya berterima kasih pada kalian karena telah memperkenalkan ajaran-Nya kepada saya. Kalian akan merasa senang jika kalian mengetahui bahwa saya sudah tidak makan daging selama seminggu dan telah bertemu dokter untuk konsultasi tentang diet vegetarian yang benar.

Saya bermeditasi di lain hari dan tak disangka, ketika saya meninggalkan sel dan melihat jam, setengah jam telah berlalu. Wow! Saya, "Orang yang Tak Sabar," bermeditasi begitu lama! Saya sangat terkesan dengan perubahan yang saya alami, tetapi saya yakin bahwa nanti akan ada banyak perbaikan lagi.

Saya akhirnya mendapatkan buku yang kalian kirimkan kepada saya dan sekarang saya membawa gambar Guru bersama saya. Apakah saya memiliki hak untuk memanggilnya Guru? Saya benar-benar percaya bahwa Dia adalah seorang Guru, dan saya dengan sepenuh hati ingin belajar dan melakukan semua hal yang Dia katakan pada kita. "Kita harus dibawa Pulang" - hal ini sangat membahagiakan. Seperti yang kamu katakan, Angie, "Saya merasa lebih senang karena Dia sekarang sudah ada di dalam kehidupan saya." Saya juga menemukan buku yang kamu kirimkan di perpustakaan, dan tentu saja saya tidak dapat membacanya terlalu cepat. Apakah ada yang dapat saya lakukan sebagai persiapan inisiasi? Saya tahu bahwa saya harus berhenti merokok dan patuh pada Lima Pantangan.





Allah(mengenai penderitaan

jadi, apa sebenarnya ingiyang Allah n katakan kepada kita mengenai penderitaan? Apa arti sebuah penderitaan bagi orang percaya?Sebagai ganjaran untuk peringatan/nasehat/pendisiplinan Allah

    Seperti seorang anak, Allah adalah Bapa kita yang penuh kasih, yang melatih dan mengganjar kita. Dia bukan orang tua yang kejam dan bengis/sadis, tapi Dia orangtua yang penuh perhatian dan menghendaki kita menjadi dewasa

    Bayangkan: Kalau Allah lebih memiliki menciptakan manusia seperti robot, yang sudah disetel untuk memuji Tuhan, melakukan yang baik dan sopan-sopan saja. Tapi Allah memilih "mengambil resiko" untuk menciptakan manusia segambar dan serupa Allah dengan kehendak bebasnya. Allah sadar bahwa manusia akan memberontak dan semakin berdosa, maka karunia Allah dan belas kasihanNya semakin nyata.

  1. Sebagai Ujian iman

Seorang olahragawan baru dapat menjadi juara dan pemenang setelah banyak melakukan latihan, uji tanding, gemblengan, dan siap menghadapi tantangan

mengajarkan hal yang dunia tidak ajarkan, bahwa ada keuntungan yang kita dapatkan dalam penderitaan asalkan tabah dan tetap setia pada Tuhan. Allah pun sedang turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mere
"Kabar baik itu bukanlah bahwa Allah akan membuat keadaan di sekeliling kita seperti yang kita inginkan, tetapi yang menjadi kabar baik itu adalah bahwa Allah bahkan dapat merangkai kekecewaan dan bencana yang kita alami ke dalam kekekalanNya. Kejahatan yang menimpa kita dapat diubah menjadi kebaikan Allah"

Bagaimana kita sebagai orang percaya menyikapi sebuah penderitaan. Kisah yang tragis, pahit dan tidak fair Tuhan izinkan terjadi pada kita harus kita sikapi dengan tepat dan pada sudut pandang ilahi.